Bagaimana Cara Kerja Radar
Radar (Radio Detection and Ranging) adalah sebuah sistem yang
menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengidentifikasi keberadaan suatu
benda (arah dan kecepatan dari objek).Sejarah radar dimulai pada tahun 1904,
saat Insinyur Jerman Kristen Hulsmeyer menciptakan alat yang mampu mendeteksi
keberadaan obyek yang jauh.
Radar
modern tidak ditemukan oleh ilmuwan tunggal, melainkan hasil kerja
kolektif ilmuwan dari beberapa negara terutama pada tahun 1930-an dan
40-an. Hulsmeyer menerima paten untuk penemuannya pada tahun 1904. Namun Nikola
Tesla lah yang menemukan bahwa frekuensi dapat digunakan untuk mendeteksi
keberadaan serta lokasi sebuah benda. Tahun-tahun berikutnya, ilmuwan Amerika
dan Eropa mengembangkan berbagai perangkat radar. Saat Perang Dunia I, banyak
negara mulai menyadari betapa pentingnya radar untuk keperluan militer. Salah
satu pionir dalam sejarah pengembangan radar adalah seorang warga negara
Prancis Emile Girardeau. Dia mendapat paten untuk karyanya pada tahun 1934.
Insinyur Rusia P.K. Oschepkov menemukan RAPID. Alat ini bisa mendeteksi
kehadiran kendaraan dalam jarak 3 km. Sebuah model yang sama diproduksi di
Hungaria setahun kemudian oleh Zoltan Ray. Namun penemuan Robert Watson lah
yang menunjukkan potensi penuh radar. Pada tahun 1935, Watson menunjukkan
karyanya kepada Departemen Udara Inggris.
Radar
buatannya membuat terkesan militer Inggris dan segera diadopsi dalam sistem
pertahanan Inggris. Terjadinya perang Dunia II merangsang perkembangan radar
lebih pesat. Inggris dan Jerman terlibat dalam perlombaan untuk menghasilkan
radar yang lebih besar dan lebih canggih. Namun Jerman tidak dapat sepenuhnya
memanfaatkan teknologi itu. Ini berlainan dengan Inggris yang mampu
memanfaatkan radar secara lebih efektif. Perang Dingin menyebabkan pengembangan
sistem radar yang lebih canggih. Salah satunya adalah Line Pinetree yang dibuat
oleh Amerika Serikat pada awal 1950-an. Saat ini radar berkembang dalam
berbagai jenis konfigurasi dan sistem termasuk radar gelombang kontinu, radar
Doppler, radar monopulse dan radar Bistastic.
Konsep sensor:
Sebuah
antena pemancar dan penerima dipasang pada suatu titik untuk mengirimkan dan
menangkap kembali pantulan gelombang radio. Beberapa pantulan gelombang radio
yang sudah melemah bisa dikuatkan kembali dengan peralatan
modulasi.
Gelombang
radio tersebut bisa terpantul jika terdapat perbedaan kerapatan atom yang
begitu besar antara sebuah objek dengan lingkungan (dalam hal ini adalah udara)
di sekitarnya. Pantulan gelombang radio tersebut terpancar sesuai dengan besar
panjang gelombangnya dan bentuk dari objek pemantulnya. Jika panjang gelombang
yang dipancarkan lebih pendek dari ukuran objek yang ada maka gelombang
tersebut akan dipantulkan kembali seperti gelombang cahaya yang terpantul pada
sebuah cermin.
Keterangan tambahan yang dapat diproses dari benda
yang lewat:
•Jarak:
Salah satu cara yang bisa dipakai untuk mengukur jarak suatu objek dari antena ialah dengan mengirimkan sinyal gelombang radio (radiasi elektromagnetik) dan mengukur jeda waktu pantulan gelombangnya.
•Jarak:
Salah satu cara yang bisa dipakai untuk mengukur jarak suatu objek dari antena ialah dengan mengirimkan sinyal gelombang radio (radiasi elektromagnetik) dan mengukur jeda waktu pantulan gelombangnya.
•Kecepatan:
Perbedaan frekuensi antara sinyal gelombang yang dipancarkan dan sinyal gelombang yang dipantulkan kembali dapat digunakan untuk menghitung kecepatan dari benda tersebut. Hal itu juga bisa diukur dengan menggunakan persamaan momentum antara dua buah benda (gelombang radio dan objek).
Perbedaan frekuensi antara sinyal gelombang yang dipancarkan dan sinyal gelombang yang dipantulkan kembali dapat digunakan untuk menghitung kecepatan dari benda tersebut. Hal itu juga bisa diukur dengan menggunakan persamaan momentum antara dua buah benda (gelombang radio dan objek).
Komponen sistem sensor Radar:
· Transmiter untuk membangkitkan sinyal radio dari osilator
atau medan magnet yang dikontrol durasinya oleh modulator.
· Waveguide adalah penghubung antara Transmiter dan
Antena.
· Receiver adalah penerima pantulan sinyal radio
(dalam hal ini sinyal dipantulkan kembali ke Transmiter).
· Peralatan elektronik yang akan memodulasi kembali
sinyal yang telah diterima dan memprosesnya sesuai dengan software yang telah
diprogram untuk menghitung jumlah kendaraan yang lewat.
· Penghubung yang akan mengantarkan informasi ke
pengguna
Gelombang radio yang biasa dipakai sebagai alat sensor gerak kendaraan:
· Long Range Surveillance:
Frequency
Range = 1-2 GHz, Wavelength Range = 5-30 cm;
· Medium-Resolution Mapping and Ground Surveillance:
Frequency
Range = 8-12 GHz, Wavelength Range = 2.5-3.75 cm;
4 komentar:
Posting Komentar